Sabtu, 15 Maret 2014

Saat Menstruasi Ada 4 Penyebab Perut Terasa Sakit

Saat haid seringkali wanita merasakan nyeri di sekitar perut. Hal tersebut sebenarnya normal, namun jika Anda merasakan sakit yang berlebihan hingga sulit beraktivitas, sebaiknya Anda mulai curiga. Mungkin saja Anda memiliki masalah menstruasi yang tidak normal. Ini beberapa faktor penyebab sakit saat menstruasi










 
1. Kram
Hampir semua wanita mengalami kram pada perut saat menstruasi dan biasanya muncul sesaat sebelum atau hari pertama haid. Kram biasanya berlangsung satu hingga tiga hari, penyebabnya karena kontraksi pada rahim. Jika kontraksi pada rahim terlalu intens, bisa mendorong pembuluh darah akibatnya suplai oksigen ke jaringan otot rahim terhambat dan timbullah rasa kram yang mengganggu.
"Wanita muda yang baru datang bulan mungkin akan lebih sensitif merasakan kram perut, sebab rahim mereka lebih kecil dibandingkan wanita usia dewasa yang mungkin pernah hamil sebelumnya,"
Dr. Cullins menyarankan untuk mengurangi kram perut dengan mandi air hangat, mengompres perut dengan kantung air panas dan istirahat sebentar. Kram perut juga bisa diatasi dengan aktivitas fisik seperti olahraga atau fitnes. Tapi jika kram sudah tidak tertahankan, konsultasilah ke dokter dan biasanya Anda akan diberikan resep ibuprofen untuk meredakan rasa sakitnya.
 
2. Endometriosis
Endometriosis menjadi salah satu penyebab utama timbulnya rasa sakit di perut ketika menstruasi. Kondisi ini biasanya terjadi ketika endometrium (jaringan di sepanjang garis uterus atau rahim) tumbuh keluar uterus. Tanda paling umum terjadinya endometriosis adalah rasa sakit yang tak tertahankan. Jika Anda meresakan sakit yang intens dan tajam setiap kali haid, maka sebaiknya periksakan ke dokter kandungan untuk mengetahui apakah harus dilakukan pengobatan lebih lanjut.
 
3. Fibroi
Fibroid merupakan jenis tumor jinak yang tumbuh di dinding uterus, dan biasanya cukup umum dialami wanita. Sekitar 30 persen wanita di usia 30 ke atas kerap mengalami Fibroid, namun hingga kini penyebabnya belum diketahui dengan jelas. Biasanya ditandai dengan pendarahan cukup banyak di rahim. Jika tumor berada cukup dekat dengan lapisan rahim atau menghambat peredaran darah ke lapisan tersebut, alan menimbulkan rasa sakit yang tiba-tiba, berkepanjangan hingga bercak.  
Fibroid tidak selalu membahayakan, tapi sejumlah studi menemukan kalau tumor jinak ini bisa memengaruhi kesuburan dan berpotensi menyebabkan keguguran. Jika Anda mengalami sakit berkepanjangan atau darah mens keluar lebih banyak dari biasanya, konsultasikan dengan dokter kandungan untuk diperiksa.
 
4. PID
PID adalah kepanjangan dari Pelvic Inflammatory Disease, yaitu infeksi pada organ resproduksi wanita yang umumnya disebabkan oleh penyakit kelamin menular yang tidak langsung diatasi. Tapi bisa juga karena infeksi yang bukan disebabkan oleh hubungan seksual. Bahayanya, wanita tidak selalu tahu kalau mereka mengalami PID karena gejalanya biasanya tidak terlalu terlihat. Tapi bisa berbahaya jika infeksi dibiarkan terlalu lama dan akibatnya wanita bisa kesulitan hamil. PID seringkali menimbulkan rasa sakit saat menstruasi, tapi intensitasnya tidak terlalu tinggi ketimbang endometriosis atau fibroid.

Kamis, 20 September 2012

Agar Payudara tidak turun

Hampir semua wanita selalu ingin payudaranya tampak seksi walaupun sudah punya anak. Namun, ada beberapa orang yang mengatakan kalau memberikan ASI pada bayi bisa membuat payudara kendur. Mitos dan fakta banyak beredar, namun dengan olahraga yang tepat, payudara bisa dijaga agar tidak kendur

"Itu mitos, kalau orang tersebut tidak pernah berolahraga untuk dadanya juga pasti kendur, tidak harus (karena) menyusui. Jadi, harus olahraga dada bila yang bersangkutan tidak mau bentuk dadanya jadi jelek. Bila sudah terlanjur kendur bisa diperbaiki dengan latihan dada lagi cuma nggak perfect," 

Jika tidak mau payudara turun, Anda harus memiliki jadwal olahraga dada secara rutin. Buat latihan dada bersamaan dengan latihan lainnya. Dikutip dari Livestrong, Anda dapat mengencangkan payudara dengan angkat beban yang akan membantu menurunkan berat badan, mendukung jaringan payudara, serta memperkuat otot-otot punggung untuk berdiri tegak. Lakukan pula latihan lainnya, seperti berenang atau push-up.

Tidak hanya variasi olahraga dada seperti bench-press, fly dan pullover dengan beban saja, namun ada beberapa wanita yang menggunakan cara cepat untuk memperbaiki payudara mereka, yaitu dengan operasi payudara. Operasi payudara setelah melahirkan ternyata cukup populer sejak tahun 1997 dan meningkat hingga saat ini. Hal itu karena banyak ibu modern yang sangat mementingkan penampilan mereka.

"Pembesaran payudara setelah melahirkan paling sering diminta untuk memulihkan bentuk dan proporsi. Prosedur ini memang ideal bagi wanita yang telah memiliki anak dan jika dilakukan dengan benar maka tidak ada dampak yang berarti,"

Geldenhuys pun menuturkan operasi payudara membuat wanita merasa lebih baik dan percaya diri. Operasi dapat dilakukan setelah memberikan ASI eksklusif. Kini, wanita begitu memperhatikan perhatiannya walaupun sudah mempunyai anak, ditambah adanya kemajuan medis, serta teknologi yang dapat mengoptimalkan penampilan.

Bagi Anda yang ingin mengencangkan payudara. Anda bisa pilih sendiri yang mau digunakan, olahraga sejak dini atau operasi setelah memberikan ASI? Alangkah baiknya bila Anda mengetahui terlebih dahulu risiko serta manfaat yang akan dihasilkan.

Rabu, 06 Juni 2012

Menjaga Payudara Agar Tetap Sehat

Kanker payudara merupakan penyakit yang paling menakutkan bagi para wanita. Terutama bagi wanita muda dan belum mempunyai anak. Untuk itu, Anda perlu menjaga kesehatan payudara sedini mungkin agar tetap sehat hingga tua.

"Risiko kanker payudara pada wanita muda lebih rendah bila dibandingkan dengan risiko kanker yang menyerang wanita tua. Namun, jika wanita muda terkena kanker payudara, penyakit itu bisa lebih agresif,

Mangino menyarankan agar para wanita menjaga kesehatan dan memberikan perhatian lebih kepada payudara mereka. Salah satu caranya adalah dengan memiliki gaya hidup sehat. Seperti yang dikutip dari Women’s Health, simaklah tujuh cara berikut agar payudara selalu sehat dan jauh dari penyakit berbahaya.

1. Jaga Berat Badan
Selain mengganggu penampilan, berat badan yang berlebihan membuat tubuh rentan terhadap penyakit. "Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko berkembangnya penyakit serta menurunkan sistem kekebalan tubuh," tutur Harold Freeman, M.D., ketua dan pendiri Ralph Lauren Center for Cancer and Prevention di New York, Amerika.

2. Olahraga
Berolahraga selama 45 menit hingga satu jam secara rutin bisa mencegah kanker payudara. Latihan kebugaran dapat membantu Anda meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, mengurangi risiko obesitas, serta menurunkan kadar hormon estrogen dan insulin.

3. Kurangi Minum Alkohol
Penelitian menunjukkan bahwa dua gelas alkohol setiap hari dapat meningkatkan risiko kanker payudara sekitar 21 persen. Coba ganti alkohol atau wine dengan buah anggur dan jus buah. Resveratrol pada kulit anggur bisa membantu Anda mengurangi kadar estrogen yang memicu terjadinya kanker.

4. Konsumsi Sayuran
Diet dengan mengonsumsi makanan rendah lemak dapat mengurangi risiko Anda terkena kanker. Anda bisa tambahkan sayuran, seperti brokoli dan kangkung, ketika makan siang atau saat sarapan untuk menjaga kesehatan. Mereka mengandung sulforaphane yang diyakini mampu mencegah sel kanker agar berkembang biak. Memakan sayuran mentah juga bisa membantu Anda memerangi kanker payudara.

5. Mengetahui Sejarah Keluarga
"Sekitar 15 persen kasus kanker payudara berawal dari sejarah keluarga yang pernah mengalami penyakit tersebut," papar Freeman. Maka dari itu, penting mengetahui riwayat kesehatan keluarga Anda supaya bisa mendeteksi penyakit sedini mungkin.

6. Periksa Kesehatan Payudara
Periksa payudara Anda minimal setiap tiga tahun sekali ketika usia di bawah 40 tahun. Namun, bagi wanita berusia 40 tahun ke atas, lakukan pemeriksaan secara rutin, terutama bagi Anda yang mempunyai riwayat kanker payudara turunan. Peningkatan risiko kanker mungkin juga bisa dialami oleh wanita muda. Jika pemeriksaan dengan mammogram dirasa belum cukup, Anda bisa meminta dokter untuk melakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau sonogram.

7. Tes Genetika/Tes DNA
Tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) penting untuk mendeteksi penyakit. "Saat kanker menyerang wanita muda mungkin karena adanya mutasi Breast Cancer (BRCA),” jelas Mangino. Untuk berjaga-jaga, lakukan test DNA supaya Anda bisa menghindari risiko kanker payudara.

Selasa, 08 Mei 2012

Cara test kangker payudara

Kanker payudara merupakan salah satu ancaman besar bagi perempuan. Namun, kerap kali kehadiran kanker tersebut tak diketahui sejak dini.

Padahal, semakin dini kanker ditemukan akan memperbesar peluang penderita untuk bebas dari kanker. perempuan disarankan melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) secara teratur, biasanya beberapa hari setelah menstruasi.
Namun kanker payudara yang benjolannya masih di bawahsatu sentimeter  biasanya belum dapat teraba, sehingga sebaiknya dilakukan cek berkala menggunakan beragam metode dan alat.
Berikut lima deteksi dini kanker menggunakan metode dan peralatan yang banyak dikenal dan tersedia di rumah sakit di Indonesia:  

1. Uji Payudara Klinis (UPK).
Pemeriksaan intensif oleh dokter profesional untuk mengidentifikasi abnormalitas pada ukuran, bentuk, perubahan kulit atau puting payudara. Perempuan berusia 20 30 tahunan disarankan untuk melakukan UPK setidaknya sekali dalam tiga tahun.  

2. Mamografi.
Proses scanning dengan menggunakan sinar X-ray skala rendah untuk melihat bagian dalam payudara, sehingga menghasilkan gambar hitam putih pada film yang akan dibaca dan ditafsirkan oleh ahli radiologi. Perempuan berusia diatas 40 tahun, disarankan untuk melakukan mamografi setiap tahun.  

3. Breast Ultrasound.
Ultrasound menggunakan gelombang suara untuk memindai payudara, yang kemudian diproyeksikan ke layar komputer dalam gambar hitam putih. Sebelum pemindaian, gel dioleskan di kulit payudara dan alat pemindai yang disebut transducer digosokkan ke area payudara yang telah dioleskan gel.
Ultrasound biasanya digunakan sebagai pendamping mamografi, terutama untuk memindai payudara yang memiliki jaringan padat. Dengan mengkombinasikan metode mamografi dan ultrasound tersebut, akurasi lebih tinggi, ujar Luqman.  

4. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI tidak menggunakan sinar x-ray melainkan menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan pencitraan yang lebih detil. Pada pemeriksaan MRI, pasien akan diberi suntikan gadolinium di daerah lengan untuk mendapatkan detil jaringan payudara lebih jelas. Perempuan yang memiliki resiko tinggi dan diduga terkena kanker payudara sebaiknya melakukan MRI, terutama apabila pada mammografi dan USG tidak didapatkan kejelasan.  

5. 3D Sonomammogram
Selain beberapa metode diatas, terdapat metode pendeteksian dini kanker payudara yang terbaru, yaitu 3D Sonomammogram alat pencitraan dengan teknologi ultrasound 3D terbaru untuk memperoleh, menganalisis dan melaporkan volume anatomi payudara secara rinci.

Alat ini mampu memberikan hasil berupa gambar payudara lengkap secara tiga dimensi dan komprehensif dengan uji yang dilakuk an dalam waktu relatif singkat sekitar 15 menit.

"Pencitraan yang dihasilkan mencakup sel uruh anatomi koronal payudara yang sebelumnya tidak dapat diberikan oleh metode ultrasonografi konvensional," kata Rahmi Alfiah Nur Alam, dokter spesialis radiologi.
Dengan demikian, teknologi itu memberikan gambaran yang lebih lengkap atas anatomi dan arsitektur jaringan payudara.